RSS

nice info computer,hacking,business, viruss,n many more

Rave's Blog

DEBUG

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian mengenai debug, langkah-langkah mengaktifkan, menggunakan, dan menerapkan perintah-perintah dasar dari DEBUG sebagai pengenalan menggunakan beberapa perintah pokok untuk pemograman assembler.

Oke kita mulai saja pembahasan nya.......:

DEBUG adalah alat bantu dalam perancangan peralatan berbasis mikro-prosesor, karena daoat mencapai tingkat perangkat keras yang paling dalam dari suatu komputer, misal menulis informasi ke dalam boot sector, direktori, FAT, menjalankan interupsi BIOS atau DOS.

Hal-hal penting dalam Debug :
· Hanya mengenal dan selalu bekerja dengan bilangan-bilangan heksadesimal
· Bekerja dengan penunjukan ke alamat-alamat memori memakai format segment : offset.
· Kemampuan mengakses  daerah "very low level access" (software / hardware).Setiap jenis komputer (mainframe, minicomputer, microcomputer) memiliki sarana debugging berbeda.

Langkah mengaktifkan DEBUG.EXE / DEBUG.COM :
a> Debug               (enter)
 -


 Perintah DEBUG
1. R (Register)
 Untuk menampilkan informasi komposisi register-register di dalam  mikroprosesor, alamat memori, serta isi dari alamat memori tersebut  yang mungkin berupa instruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer,  atau data.
 Contoh :
 A:\>DEBUG        (enter)
 r (enter)
 AX=0000             BX=0000               CX=0000               DX=0000               SP=FFEE              BP=0000               SI=0000 DI=0000
 DS=29E7              ES=29E7               SS=29E7               CS=29E7               IP=0100 NV  UP  EI  PL  NZ  NA  PO NC
 29E7:0100            0114       ADD[SI],DX        DS:0000=20CD

 AX, BX, CX, DX, SP, BP, SI, DI, DS, ES, SS, CS, dan IP adalah register  internal mikroprosesor yang dipakai dalam CPU.
 NV, UP, EI, PL, NZ, NA, PO, dan NC adalah output dari sebuah register  yang disebut register status atau register flag. Angka 29E7:0100 adalah alamat lokasi memori dengan format segment:offset.  Kedua nilai  tersebut merupakan kombinas antara register CS (Code Segment)
 dengan IP (Instruction Pointer).  0114 adalah isi alamat memori bersangkutan, byte ke-1 berisi nilai '01',  dan byte ke-2 berisi nilai '14'. Karena setiap alamat memori berisi satu  byte, tentunya nilai 01 itulah yang berdiam pada alamat offset 0100,  sedangkan nilai 14 ada di alamat 0101 ADD[SI],DX adalah terjemahan  intruksi dari alamat memori bersangkutan.
Untuk mengubah nilai-nilai register internal dapat menggunakan perintah :
· RAX     =             mengubah nilai register AX
· RBX     =             mengubah nilai register BX
· RCX     =             mengubah nilai register CX
· RDX     =             mengubah nilai register DX
· RSP      =             mengubah nilai register SP
· RBP      =             mengubah nilai register BP
· RSI       =             mengubah nilai register SI
· RDI      =             mengubah nilai register DI
· RDS     =             mengubah nilai register DS
· RES      =             mengubah nilai register ES
· RSS      =             mengubah nilai register SS
· RCS      =             mengubah nilai register CS
· RIP       =             mengubah nilai register IP

 Sebagai contoh untuk mengubah nilai register AX dari nilai '0000' ke nilai '1111' :
 A:\>Debug            (enter)
 -RAX                    (enter)
 AX  0000
 : 1111                    (diisi setelah ':' dan enter)

 Contoh diatas juga berlaku untuk register internal lainnya dan untuk diperhatikan bahwa angka-angka yang dimasukkan kedalam register harus nilai heksadesimal.

 2. D (Dump)
 Berfungsi untuk melihat isi blok memori.
 Contoh :
 A:\>Debug            (enter)
 -d 0100                 (enter)

 Hasil yang diperoleh : (import dari sidekick ke text !)
 Dari tampilan tersebut, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Ø  Bagian kiri : menampilkan alamat-alamat memori dengan format segment:offset
Ø  Bagian tengah : menampilkan angka-angka dalam heksadesimal sebagai isi dari alamat-alamat memori
Ø  Bagian kanan : menampilkan kode-kode karakter ASCII sebagai terjemahan dari angka heksadesimal tersebut Debug hanya akan memperlihatkan 96 jenis karakter ASCII tercetak (printable character), mulai dari nilai desimal 33 - 127. Di luar nilai itu, karakter yang ditampilkan hanyalah berupa tanda titik (dot atau period).

Beberapa parameter yang dapat digunakan :
· L (length / panjang)
  Memiliki arti menampilkan data sepanjang 2 byte, bila parameter 'L' tidak diberikan, maka otomatis akan ditampilkan 128 byte data.
  -D 0100 L 2         (enter)
· Alamat awal - alamat akhir
  -D 0100   01FF    (enter)
· Alamat segment:offset
  -D FFFF:0000     (enter)
· Alamat segment:offset sampai segment:offset
  -D F000:E000  F000:E000 (enter)

3. U (Unassemble)
 Berfungsi untuk menampilkan listring dari suatu program bahasa mesin.
 Contoh :
 A:\>Debug            (enter)
 -U FFFF:0000      (enter)

 Hasil : import dari sidekick ke text !

Beberapa bentuk perintah 'U' :
· U F000:E05B      (enter)

4. E (enter)
 Berfungsi untuk mengisi atau mengubah data dalam memori.
 Contoh :
 A:\>Debug            (enter)
 -E  0100                (enter)

 Hasil :
 -E 0100
 29E7:0100   01.

 Setelah angka 01, dapat dimasukkan nilai untuk mengganti angkat tersebut langsung di belakangnya yang diakhir dengan menekan ENTER atau menekan SPACE BAR untuk berpindah ke alamat berikutnya atau menekan tanda '-' (Hyphen) untuk mundur ke lokasi sebelumnya.
 5. F (Fill)
 Berfungsi untuk mengisi lokasi memori. Perbedaan dengan perintah 'E (Enter)', yang menawarkan modifikasi memori secara satu alamt demi satu alamat, sedang 'F (Fill" untuk mengubah isi alamat memori dalam jumlah besar, sesuai dengan rentang (range) yang dikehendaki.
 Contoh :
 A:\>Debug            (enter)
 -F 0100  017F  58 (enter)
 Berarti isilah mulai alamat offset 0100 sampai offset 017F dengan nilai heksa 58 (karakter ASCII 'x').
 atau
 - F F 0100 017F 'x'              (enter)

  Beberapa bentuk perintah 'F' :
· F 0100  L 1 41     (enter)
 Arti : mulai offset 0100 sebanyak 1 byte diisi dengan nilai heksa 41 (karakter ASCII 'A').

6. C (Compare)
 Berfungsi untuk membandingkan isi sebuah blok memori dengan isi blok memori lainnya.
 Format perintah :  C alamat1  panjang  alamat2
 Contoh :
 A:\>Debug            (enter)
 -C 0100  L 10  0200            (enter)
 Berarti mulai offset 0100 sebanyak 16 byte (10 heksa) bandingkan dengan offset 0200. Hasil yang dimunculkan hanyalah nilai-nilai yang berbeda setiap alamat.
 Apabila dilayar tidak memberikan reaksi apapun selain kembali ke prompt '-' atau hyphen, berarti kedua blok memori persis sama.

7. S (Search)
 Berfungsi untuk mencari data baik yang berupa karakter maupun untaian karakter  (string) di dalam suatu blok memori tertentu.
 Apabila dalam pencarian, data yang dicari diketemukan, maka akan ditampilkan semua alamat dari data tersebut lengkap dengan nilai segment dan offsetnya, sebaliknya bila tidak diketemukan akan kembali ke prompt '-'.

 Format perintah : S alamat awal   panjang   alamat akhir

 Contoh :
 A:\>Debug            (enter)
 -S F000:E000  L  FF  "IBM"              (enter)
 Berarti mulai alamat F000:E000 sebanyak FFh byte cari string "IBM".
 -S F000:E000  L  FF  "A"    (enter)
 Berarti mulai alamat F000:E000 sebanyak FFh byte cari string "A"..

8. M (Move)
 Berfungsi untuk memindahkan atau menyalin data yang ada di suatu lokasi memori ke alamat memori lainnya.
 Format perintah : M alamat asal   panjang   alamat tujuan

 Contoh :
 A:\>Debug            (enter)
 -M 0100  L  7F  0200          (enter)
 Berarti mulai alamat offset  0100 sebanyak 7Fh byte isi memorinya pindahkan atau kopikan ke offset 0200.


 Dari pembahasan perintah-perintah DEBUG dapat disimpulkan bahwa DEBUG dibuat dengan tujuan untuk dapat mengeksplorasi program-program yang sudah dibuat berikut segala dampaknya terhadap sistem dan aplikasi, sedangkan ASSEMBLY diadakan dengan untuk mempermudah seorang programmer dalam menyusun instruksi-instruksi pada sebuah program yang sedang dibuat.


INSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR
Untuk dapat mempergunakan serta memanfaatkan sebuah mikroprosesor, kita harus mengenal terlebih dahulu instruksi-instruksi yang bisa dijalankan oleh mikroprosesor yang bersangkutan. Karena pada hakekatnya, seluruh kemampuan yang ada pada mikroprosesor terletak pada kecanggihan perintah-perintah yang terdapat didalamnya. Tanpa adanya instruksi-instruksi yang membentuk sebuah program, mikroprosesor tidak lebih hanya merupakan serpihan tanpa guna.
Setiap mikroprosesor mempunyai perbendaharaan instruksi sendiri-sendiri, yang disebut dengan 'Set Instruksi' atau 'Instruction Set'.

Operasi, Operator dan Operand
Pada dasarnya mikroprosesor mampu melakukan beberapa jenis operasi, antara lain  operasi perhitungan (arithmetic), operasi logika (logical operation), operasi transfer data (data transfer operation), manipulasi string serta kendali prosesor.Masing-masing jenis instruksi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perhitungan
   ADD (penjumlahan), SUB (pengurangan), MUL (perkalian), DIV (pembagian)
b. Logika
   AND (logika DAN), OR (logika OR), XOR (logika Exclusive OR)
c. Transfer Data
   MOV (pindahkan/salin), IN (Input), OUT (Output), dan sebagainya.
d. Transfer Kendali
   JMP (loncat), CALL (panggil), RET (kembali), INT (interupsi), dsb
e. Manipulasi String
   MOVS (pindahkan/salin string), CMPS (bandingkan string), LODS (muatkan byte/word ke register AX), dan sebagainya.
f. Kendali Prosesor
   CLC (hilangkan bawaan/carry), CLI (hilangkan interupsi), dan sebagainya.

Pada instruksi-instruksi komputeri, operator diterapkan sebagai Operation-Code (Op-Code), sedangkan bilangan disebut Operand (adalah obyek dari suatu operasi).

Operasi Transfer Data
1. Pemindahan data dari data register ke register
 Format : MOV register, register
 Contoh :
 -a 0100  (enter)
 xxxx : 0100   mov AX,DX  (enter)
 xxxx : 0102                                         (enter)

2. Pemindahan data dari memori ke register
 Format : MOV register, memori
 Contoh :
 -a 0100  (enter)
 xxxx : 0100   mov BX,[0200]             (enter)
 xxxx : 0104                                         (enter)

3. Memindahkan data langsung ke dalam register
 Format : MOV register, bilangan
 Contoh :
 -a 0100  (enter)
 xxxx : 0100   mov  AX,1111              (enter)
 xxxx : 0103   mov  BX,2222              (enter)
 xxxx : 0106   mov  CX,3333              (enter)
 xxxx : 0109   mov  DX,4444              (enter)
 xxxx : 010C                            (enter)

 -a 0100
 xxxx : 0100   mov AH,FFFF              (enter)
 xxxx : 010C                            (enter)
 Apa yang terjadi ? Beri alasan !

4. Memindahkan data dari register ke memori
 Format : MOV memori, register
 Contoh :
 -a 0100
 xxxx : 0100   mov [0200],AX             (enter)
 xxxx : 0103                             (enter)

5. Pertukaran data antar register
 Format : XCHG register, register
 Contoh :
 -a 0100
 xxxx : 0100   xchg AX,BX (enter)
 xxxx : 0102                             (enter)

Operasi Aritmatik
1. Menjumlahkan dua bilangan dengan perintah ADD
 Format : ADD register,register
2. Mengurangkan dua bilangan dengan perintah SUB
 Format : SUB register,register
3. Perkalian dua bilangan dengan perintah MUL
 Format : MUL register
4. Membagi dua bilangan dengan perintah DIV
 Format : DIV register

Operasi Logika
1. Instruksi logika AND
 Format : AND register,register
2. Instruksi logika OR
 Format : OR register,register
3. Instruksi logika XOR
 Format : XOR register,register


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar